Awas! Hubungan Harmonis dan Visi yang Jelas Antara Orangtua Jadi Kunci Dasar Mendidik Anak Lo!

Assalamu’alaikum Sahabat Lithaetr,

Saya baru senang membaca buku-buku parenting, salah satu buku yang sedang saya baca adalah Sekolah Menjadi Orangtua karya Ani Christina.

buku parenting
Gambar dari azrahstore.com

 

Dalam buku ini Ani Christina kembali membuat saya berpikir, mengevaluasi, dan memperbaiki komunikasi dengan belahan jiwa saya (suami). Karena buku ini menjadi pengingat kalau kami harus memiliki hubungan harmonis dan visi yang jelas terhadap pendidikan buah hati kami. Maka kami pun harus bersinergi agar dapat merealisasikan cita-cita kami untuk anak-anak. Mau tahu apa yang ditulis Ani Christina, sehingga membuat saya berpikir, mengevaluasi, dan langsung memperbaiki? Akan saya kasih bocorannya di sini deh.

Quote pertama ini membuat hati ini langsung tergugah dan berpikir,

“Saya belajar bahwa sepasang suami istri harus memiliki visi yang jelas tentang bagaimana mereka mendidik anak-anak dan harus disepakati bersama. Meskipun bisa saja dalam aplikasinya apa yang dilakukan suami berbeda dengan istri namun tetap memiliki kesamaan tujuan akhir, yaitu segala hal adalah untuk kebaikan masa depan anak. Perbedaan yang mencolok dan tidak seimbang hanya akan melahirkan anak-anak yang bingung akan identitas diri mereka dan tidak teguh pendirian.”

Dari quote ini saja sudah menjadi pesan bagi saya kalau dalam mendidik anak-anak memang harus bersinergi bersama pasangan (suami). Karena dalam membentuk identitas atau mendidik anak-anak sosok ayah juga sangat diperlukan. Dari sosok ayah yang terlihat keras dan kaku, biasanya akan menimbulkan rasa aman bagi buah hatinya, sehingga rasa percaya diri anak bisa terbangun.

Quote kedua dari Ani Christina berikut ini juga langsung membuat saya harus mengevaluasi dan memperbaiki sebelum terlambat,

“Saya belajar bahwa dalam mendidik anak kita harus memiliki tujuan yang jelas dan benar serta berusaha mencapainya dengan cara yang benar pula. Tujuan tersebut hendaknya tidak semata mewujudkan keinginan orangtua tetapi juga harus memenuhi kebutuhan anak. Orangtua yang berhasil adalah orangtua yang bisa memahami cara anak memandang dunianya saat itu. Saya menyadari bahwa sudut pandang orangtua seringkali berbeda dengan anak. Untuk mengatasinya, orangtua dan anak harus saling menyesuaikan diri.”

Jujur saja, quote kedua ini membuat saya tertampar, mengapa? Karena saya kembali diingatkan kalau anak juga punya pendapat, pemikiran, keinginan, dan cita-citanya sendiri. Mereka bukanlah objek yang harus mewujudkan keinginan, pemikiran, dan cita-cita kita sebagai orangtuanya. Anak-anak juga perlu dihargai dan didukung pemikirannya jika memang itu yang mereka butuhkan. Mungkin memang sering antara orangtua dan anak harus berdebat tentang pemikiran dan keinginan ini, tetapi semua dikembalikan kembali dengan tujuan, visi, dan misi keluarga itu sendiri, serta kebutuhan anak juga wajib diutamakan. Sehingga hubungan harmonis antara orangtua dan anak juga bisa terjaga.

Quote ketiga inilah pemicu saya untuk menjaga komunikasi yang sehat dan baik dengan pasangan (suami),

Gambar: pixabay.com

Inilah mengapa, menurut saya buku ini bisa menjadi salah satu referensi saya belajar lagi untuk menjadi orangtua yang baik bagi buah hati saya. Di lain kesempatan saya juga akan membahas tentang visi pasangan, peran bunda, dan peran ayah yang dibahas di buku ini ya. Jadi simak terus blog ini ya (n_n).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk, Dapatkan 6 Keuntungan dengan Memanfaatkan Peluang Bisnis Coworking Space

5 Lesson Learned Drakor Twenty Five Twenty One untuk Remaja

6 Hal yang Perlu Disiapkan Saat Mudik