Tidak! Jangan-Jangan Kita Sudah Membuat Setan Senang Nih!
Sudah pernah dengar sebuah cerita tentang bagaimana setan bisa naik jabatan, belum? Buat yang sudah Alhamdulillah, namun bagi yang belum yuk, simak ceritanya di sini.
Gambar: kuttab |
“Apa yang sudah kamu lakukan hari ini?” tanya jenderal setan.
“Saya baru berhasil membuat kakak dan adik bertengkar,” jawab prajurit setan 1.
“Kalau kamu apa yang berhasil kamu lakukan?” tanya jenderal setan ke prajurit 2.
“Saya berhasil memisahkan persaudaraan kaum muslim,” jawab prajurit 2 sambil tersenyum.
“Kalian masih kalah denganku, aku sudah berhasil membuat sepasang suami istri bercerai,” jawab prajurit 3 dengan bangga.
“Wah… kau hebat prajurit 3 sekarang kau pantas naik menjadi pemimpin pasukan ya,” jelas jenderal setan dengan sangat gembira.
Itulah cerita proses kenaikan jabatan dalam organisasi setan. Sebenarnya, jangan-jangan tanpa sadar kita sudah membuat setan senang dengan tindakan-tindakan kita. Apa saja sih yang membuat setan senang? Simak terus tulisan ini ya!
Kasus 1:
Sepasang suami istri bertengkar,
Lalu, tidak ada yang berusaha menahan amarah, tidak ada yang beristighfar, tidak ada yang meminta perlindungan kepada Allah, dan kemudian berakhir dengan bercerai.
Kasus 2:
Orang tua dan anak tidak sependapat kemudian bertengkar,
Tidak ada yang menahan amarah, tidak ada yang beristighfar, tidak ada yang meminta perlindungan kepada Allah, dan kemudian sang anak menjadi durhaka kepada orangtuanya.
Kasus 3:
Kakak beradik tidak sepaham kemudian bertengkar,
Tidak ada yang menahan amarah, tidak ada yang beristighfar, tidak ada yang meminta perlindungan kepada Allah, dan kakak beradik itu memutuskan tali persaudaraan mereka.
Kasus 4:
Sekelompok muslim berbeda pendapat dengan kelompok muslim lainnya,
Semua berdebat merasa yang paling benar, semua saling membuka aib, semua saling menjatuhkan satu sama lain, dan akhirnya terjadi perpecahan antara sesama muslim yang seharusnya ibarat satu tubuh.
Ketahuilah bahwa sebenarnya setan akan naik derajatnya di kalangan para setan ketika ia berhasil melakukan itu semua.
Manusia secara tidak sadar, sering membuat setan senang, betul? Lalu, bisakah kita menghindar dari godaan setan?
Tidak, mereka sudah diberi hak prerogatif oleh Allah untuk mengganggu manusia sampai kiamat nanti. Mereka diberi hak untuk menambah pasukan yang akan mereka ajak kekal di dalam neraka.
Lalu bagaimana agar kita bisa membentengi diri ini?
Tidak ada perlindungan kecuali dari Allah ta’ala.
Ada sebuah hadits Rasulullaah Sholallaahu Alayhi Wassalaam untuk kita yang sedang marah,
“Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca ta’awudz: A’-uudzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilang.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Itulah sebuah bacaan ringkas dan hampir semua orang hafal, namun seringkali kita lupa membaca bacaan ini ketika kita sedang marah, betul? Oleh sebab itu, yuk, mulailah membiasakan diri ini ketika marah segera membaca ta’awudz dan A’-uudzu billahi minas syaithanir rajiim, kemudian tahan lisan kita, karena diam akan jauh lebih baik.
Yuk, cobalah untuk memulai hal yang mudah ini sekarang juga dan jangan membuat setan senang lagi ya? Mari berubah untuk menjadi lebih baik (n_n).
Komentar
Posting Komentar