Corona Tiba, Inilah 5 Kebahagiaan yang didapatkan IRT ala Lithaetr
Corona Tiba, Inilah 5 Kebahagiaan yang didapatkan IRT ala Lithaetr |
Assalamualaikum sahabat lithaetr, mari masuki dunia parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).
Alhamdulillah, masih diberikan kesempatan untuk bisa berbagi tulisan kembali lewat blog ini. Setelah seminggu lebih beraktivitas di rumah, karena ketetapan pemerintah meliburkan sekolah dan jika memungkinkan bekerja dari rumah, akibat epidemi virus corona, saya sebagai seorang ibu rumah tangga merasa bahagia.
Loh kok, bahagia? Bukannya kita harus waspada dan berhati-hati? Betul sekali. Memang kita perlu waspada dan berhati-hati agar dapat mencegah penyebaran virus corona ini, salah satunya menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan. Kemudian melakukan aktivitas lebih banyak di rumah, karena menghindari interaksi sosial di keramaian.
Namun demikian, saya tetap berbahagia dengan adanya ketetapan pemerintah yang meliburkan sekolah dan jika memungkinkan bekerja dari rumah, mengapa? Yuk, simak terus ulasan saya berikut ini.
Sebelum saya membahas kebahagiaan yang saya dapatkan, izinkan diri ini bercerita sedikit kilas balik kisah kehidupan saya. Saya adalah seorang perempuan tomboy, jadilah saya tidak terlalu menyukai hal-hal atau kegiatan yang sering dilakukan perempuan lainnya seperti memasak, berdandan, membuat kreasi dengan menjahit, mainan origami, dan bersih-bersih. Pokoknya segala sesuatu tentang keahlian kesenian menggambar, melukis, dan kerajinan tangan, ilmu saya nol besar.
Nah, semenjak adanya ketetapan pemerintah terkait corona ini, saya merasakan banyak manfaat yang justru saya dapatkan. Tapi biar sahabat Lithaetr enggak bosan membacanya, maka saya sebutkan 5 saja.
1] Saya bisa lebih sering Salat berjamaah bersama keluarga
Inilah kebahagiaan pertama yang saya rasakan. Kalau hari-hari biasanya, saya hanya bisa berjamaah dengan keluarga, khususnya suami yang menjadi imam, hanya bisa Sabtu dan Ahad saja. Itu pun kalau suami tidak ke masjid untuk salat berjamaah. Tapi seminggu terakhir ini, kenikmatan salat berjamaah diimami suami, sangat saya rasakan.
Bagaimana Allah telah mengatur waktu bagi saya, untuk kembali menikmati suara indah suami saat Salat. “Nikmat mana lagi yang engkau dustakan?“
2] Saya bisa menikmati waktu mengajari anak-anak
Fun Moment With Family |
Memang sih, ketiga anak saya masih kecil-kecil, dan baru di sulung yang sekolah. Namun, karena sekolah si sulung termasuk full day school, jadilah dia sampai rumah sudah jam dua siang. Intensitas pertemuan kami sudah berkurang dan hanya bisa bertemu di Sabtu dan Ahad. Setelah sekolah diliburkan, saya jadi benar-benar merasa luar biasa.
Bagaimana tidak, anak yang sudah biasa sekolah dan berinteraksi dengan ustazah dan teman-temannya, libur di rumah? Ia pasti akan merasa jenuh dan bosan, jika tidak ada kegiatan yang seru. Jadilah ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami orang tuanya. Memberikan program yang seru untuk ketiga buah hati kami. Bagaimana melihat mereka berceloteh, mengeluh, bersemangat, dan lain sebagainya dari dekat, membuat saya merasakan kebahagiaan.
Ternyata Allah berkehendak supaya kami, orang tuanya bisa menikmati waktu mendidik anak-anak. Apalagi waktu tidak akan pernah terulang. Setidaknya setiap detik yang sudah dilewati selama seminggu lebih ini bisa berkesan buat anak-anak, sehingga nantinya mereka bisa bercerita ke anak-anaknya bagaimana kebersamaannya saat bersama kami, kedua orang tuanya.
3] Saya jadi bisa lebih belajar memasak
Kolaborasi masak sama anak-anak |
Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, memasak adalah kegiatan yang akan saya pilih belakangan, jika ada kegiatan lain yang lebih menarik seperti membaca buku. Tapi, karena seminggu ini semua anggota keluarga berkumpul dan melakukan aktifitas di rumah, jadilah saya harus belajar memasak.
Mulai dari mencari menu untuk makanan per harinya, kemudian mencari tahu cara membuatnya, dan memasak untuk keluarga, ternyata mengasyikkan. Walaupun masih seputaran tumisan dan masakan berkuah, setidaknya saya bisa menyiapkan makanan sehat untuk keluarga. Alhamdulillah, bisa kolaborasi dengan anak-anak juga. Ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi saya.
4] Saya belajar berkreasi dari kerajinan tangan
Membuat maket laut |
Sudah terkenal di keluarga besar saya, kalau saya tidak bisa menggambar, melukis, dan membentuk karya seni dari kerajinan tangan. Tapi karena si sulung libur di rumah dan proyek sekolahnya adalah meningkatkan kemampuan sensorik serta motoriknya, jadilah saya harus mencari tahu kegiatan apa saja yang bisa meningkatkan hal tersebut.
Ternyata setelah dicari tahu, kegiatan seperti itu banyak didapatkan dari kerajinan tangan. “Oh tidak …!” teriak saya dalam hati. Tapi apa mau dikata, semua harus dilakukan demi anak-anak. Semua dibutuhkan demi perkembangannya kelak, jadilah saya mempelajarinya. Setelah dicoba mengasyikkan dan membahagiakan juga, lo.
Baca juga:
Bila tidak boleh marah dan menyuruh, bagaimana komunikasi yang baik dengan anak?
Seberapa penting manfaat bermain bagi anak-anak?
5] Lebih memperhatikan kebersihan
Stay at home, gambar: canva |
Satu lagi hal yang saya hindari itu bersih-bersih, selain karena alergi debu, saya emang enggak suka mengerjakan hal ini. Tapi karena virus corona ini, kami, saya dan suami jadi lebih memperhatikan kebersihan lagi. Alhamdulillah, memiliki pasangan hidup yang mau membantu bersih-bersih, jadilah beliau yang lebih banyak mengerjakannya.
Itulah 5 kebahagiaan yang didapatkan IRT (ibu rumah tangga) seperti saya. Dibalik semua kekhawatiran dan kesulitan karena virus corona ini, saya dan keluarga berusaha untuk melakukan hal-hal pencegahan dengan lebih banyak beraktivitas di rumah dan kebahagiaan inilah yang saya dapatkan.
Baca juga,
Yuk sahabat, ceritakan pengalaman dan kebahagiaan yang didapatkan selama seminggu lebih bersama keluarga. Silakan dijawab di kolom komentar, ya. Terima kasih.
Komentar
Posting Komentar