3 Kenangan Selama Jadi Admin WAG IP Jakarta
3 Kenangan Selama Jadi Admin WAG IP Jakarta
Assalamualaikum Sahabat Lithaetr, mari masuki dunia parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).
Di tulisan kali ini, masih berbicara soal perkuliahan ‘pra bunda sayang (bunsay)’ dan IP Jakarta. Setelah kemarin saya mengerjakan tugas pertama, di tugas kedua kali ini saya diminta berbagi pengalaman tentang COC (Code of Conduct). Apa itu Code of Conduct? Code of Conduct dalam bahasa Indonesia dapat diartikan pedoman perilaku bermartabat, yaitu beberapa aturan yang dibuat, dipahami, dan disepakati hingga menjadi komitmen bersama.
Sebelum saya berbagi pengalaman selama jadi Admin WAG IP Jakarta, ada baiknya kita mengetahui dulu kesimpulan materi kedua kelas pra bunsay berikut ini,
Pemateri kedua, yaitu Mbak Yani dan Mbak Ratna, kembali mengajak para mahasiswa kelas ‘pra bunsay’, untuk memegang teguh COC dan prinsip berkomunitas. Di sini kami diajak kembali untuk mendahulukan adab sebelum ilmu. Sebagai mahasiswa di kelas bunsay nantinya, kami diharapkan untuk memiliki adab yang baik dalam menuntut ilmu.
Mbak Ratna menyampaikan ada 4 kriteria terkait dengan memiliki adab yang baik,
- Selalu ikhlas dan membersihkan jiwa
Dalam mengikuti setiap kelas di bunsay nanti, kami diharapkan untuk selalu ikhlas dan membersihkan jiwa. Hal ini tentu saja diawali dengan niat yang baik saat menuntut ilmu.
- Selalu bergegas dan mengutamakan waktu
Poin kedua ini dimaksudkan dalam bergegas dan semangat menghadiri setiap penyampaian materi, yang diberikan oleh narasumber. Dari poin ini, kita diharapkan untuk bisa mengkondisikan waktu kita untuk fokus belajar di kelas bunsay nanti.
- Tidak boleh sok tahu
Sebagai mahasiswa bunsay, kami akan diberikan serangkaian materi dan tantangan. Harapannya, semua materi dan tantangan tersebut bisa menambah kualitas diri kita menjadi perempuan, istri, dan ibu yang baik. Syukur-syukur bisa jadi ‘Ibu Kebangaan Kelurga’.
- Sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas
Namanya mimpinya atau tujuan dari kelas bunsay adalah membentuk ‘Ibu Kebanggaan Keluarga’, ya harapannya para mahasiswanya bisa sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas yang diberikan nantinya. Dengan tugas itulah kita diajak untuk menemukan cara-cara pengasuhan terbaik versi kita sendiri. Tidak harus selamanya berhasil, sebab dari kegagalan-lah nantinya kita akan belajar untuk mencapai keberhasilan.
Sementara Mbak Yani mengingatkan kembali tentang prinsip berkomunitas, salah satunya yang tidak boleh dilakukan selama ikut keanggotaan di Ibu Profesional (IP), khususnya di kelas bunsay nanti. Ada 5 hal yang tidak boleh dilakukan selama mengaku sebagai bagian dari IP,
- Tidak mengkritik pemerintah
- Tidak ghibah dan fitnah
- Tidak bicara SARA (Suku, Agama, Ras, dan Anggota Tubuh)
- Tidak bicara khilafiyah
- Tidak konflik kepentingan
Nah, dari dua pembahasan di atas, saya teringat tentang tugas yang saya emban pertama kali setelah bergabung di IP Jakarta. Setelah tidak diterima sebagai mahasiswa bunsay di kelas sebelumnya, saya tidak putus asa dan tetap ingin mencoba menjalankan prinsip IP yaitu berbagi dan melayani. Oleh karena itu, begitu dibuka pendaftaran untuk bergabung dengan pengurus IP Jakarta, saya mencoba untuk bergabung. Alhamdulillah, saya diterima.
Namun, saya diterima di posisi yang sebenarnya bukan incaran saya, tapi saya merasa jabatan yang ditawarkan bisa menjadi tantangan baru. Oleh karena itu, saya pun menerima jabatan tersebut, yaitu sebagai Admin WAG (Whatsapp Grup) IP Jakarta.
Apa saja Tugas Admin WAG IP Jakarta
Hal pertama yang saya lakukan adalah mencari tahu terlebih dahulu, tugas seorang admin WAG di IP Jakarta itu ngapain saja. Setelah melakukan pencarian dengan membaca dan bertanya kepada pengurus-pengurus terdahulu, akhirnya saya mengetahui tugas admin WAG di IP Jakarta,
- Meneruskan informasi yang diberikan oleh pusat kepada seluruh anggota WAG IP Jakarta dan membantu menjawab pertanyaan dari anggota WAG, bila ada yang tidak dimengerti terkait informasi yang diberikan.
- Berlaku sebagai pembawa acara di dalam WAG, ketika ada narasumber yang akan memberikan kuliah singkat di WAG.
- Bertugas menyapa dan membuat ramai WAG dengan obrolan-obrolan bermutu, baik, dan bermanfaat bagi para anggota WAG.
- Melakukan penelusuran lebih jauh, apabila ada anggota di WAG yang dilihat kurang aktif dalam setiap diskusi yang diberikan.
- Membantu sekreg dalam pendataan anggota, seperti anggota yang mau mutasi, berhenti, dan cuti dari keanggotaan IP Jakarta.
Dari 5 tugas yang saya sebutkan di atas, kelihatannya sederhana ya, tugas admin WAG IP Jakarta itu, tetapi saat melaksanakannya ternyata punya berbagai tantangan, sehingga menimbulkan beberapa kenangan manis.
Kenangan saat jadi Admin WAG IP Jakarta
Di awal-awal saya melaksanakan tugas sebagai admin WAG IP Jakarta, tentu saja saya perlu memperkenal diri. Hal ini perlu dilakukan agar para anggota WAG mengetahui kalau sekarang ada admin WAG yang akan membantu teman-teman, jika ada kesulitan. Setelah berkenalan, yang saya lakukan berikutnya adalah membuat jadwal jam online bersama.
Mengapa saya merasa perlu mempunyai jam online yang disepakati secara bersama, karena agar saat diskusi diadakan harapannya bisa banyak yang aktif, sehingga terdapat banyak ilmu yang bisa kami dapatkan. Selain itu, saya juga bisa melihat dan mulai membaca seperti apa orang-orang yang ada di WAG saya.
Alhamdulillah dengan 2 hal tersebut, saya mulai mengenal teman-teman yang aktif dan kurang aktif. Lalu, saya juga menemukan bahasan apa yang selalu menarik perhatian dan ramai saat didiskusikan.
Sebenarnya selama saya menjadi Admin WAG IP Jakarta dulu, tidak ada masalah yang terlalu berat, hingga tidak bisa diatasi. Saya merasa komunikasi antar pengurus IP Jakarta cukup baik, sehingga saya bisa menjalankan tugas saya dengan baik.
Namun ada beberapa kenangan yang begitu melekat, sehingga ingin saya bahas lebih jauh, soalnya hal ini terkait dengan COC.
- Melakukan pengecekan atau konfirmasi secara pribadi, kepada orang yang kurang aktif dan tidak nyaman terhadap sebuah sistem yang diberikan IP Jakarta, sehingga ingin mengundurkan diri dari keanggotaan
Poin nomor satu ini, adalah hal paling penting untuk dilakukan. Seperti yang disampaikan oleh Mbak Ratna dan Mbak Yani, selalu akan ada seleksi alam terhadap anggota-anggota di suatu komunitas, termasuk di IP Jakarta. Apabila dirasa tidak bisa menyesuaikan frekuensinya, tidak bisa dipaksa maka akan dengan sendirinya muncul tidak kenyamanan.
Sebagai admin WAG IP Jakarta, tugas saya-lah yang harus mencoba melakukan pendekatan atau konfirmasi terhadap ketidaknyamanan tersebut. Saat IP melakukan perubahan besar, tidak sedikit anggota yang merasa keberatan dengan sistem perubahan yang terjadi, sehingga ada beberapa anggota yang memilih mengundurkan diri dari keanggotaan IP Jakarta.
Sebagai admin WAG IP Jakarta, saya hanya kembali menerangkan sesuai informasi yang sudah ada, tapi ketika orang yang bersangkutan tetap kurang berkenan dan memilih mundur, maka tugas saya ya, mempersilakannya. Tentu saja, walaupun kehilangan rekan seperjuangan, saya tidak perlu baper. Sebab, semua orang punya prioritasnya masing-masing.
Dari poin nomor satu ini saya belajar menjadi orang yang tidak sok tahu. Saya tetap bertanya kepada orang yang bersangkutan sebelum mengambil keputusan atau mencoba bertanya kepada pengurus lain, sebelum diambilnya sebuah keputusan.
- Memberikan solusi dan penjelasan yang baik kepada seluruh anggota WAG, apabila mereka butuh bantuan
Sebagai Admin WAG IP Jakarta, saya tahu betul kalau saya itu garda depan untuk informasi. Jika diibaratkan sebuah mall, maka jabatan saya itu seperti pusat informasinya, sehingga jika ada yang butuh bantuan, saya harus memberikan pelayanan terbaik untuk mendampinginya mencari solusi terbaik. Dengan begitu saya sudah menjalankan prinsip berbagi dan melayani dengan baik.
Dari nomor dua ini saya belajar untuk berusaha bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas saya sebagai admin WAG IP Jakarta.
- Memegang teguh komitmen yang telah disepakati secara bersama
Almarhumah mama saya selalu berpesan, kalau orang itu bisa dipercaya kalau dia bisa memegang omongan, janji, dan komitmennya. Oleh karena itu, saya selalu berusaha memegang teguh komitmen yang telah disepakati secara bersama di WAG IP Jakarta, salah satunya jam online bersama.
Setiap jam online bersama, saya usahakan untuk bisa menyapa dengan ramah seluruh anggota di WAG. Saya berusaha mengajak para anggota untuk ikut serta dalam diskusi dan membuat WAG IP Jakarta ramai dengan obrolan yang baik, bermutu, dan bermanfaat.
Dari poin ketiga inilah saya belajar selalu bergegas dan mengutamakan waktu. Saya berusaha untuk bisa hadir tepat waktu di setiap diskusi yang diadakan di WAG IP Jakarta.
Itulah 3 kenangan selama menjadi Admin WAG IP Jakarta. Dari peran sederhana ini, saya belajar banyak hal berharga, Alhamdulillah kini saya kembali diberikan amanah untuk menjadi ‘Manajer Humas Komunitas IP Jakarta’. Saya merasa begitu senang dan bersyukur, bisa mendapatkan tantangan lagi. Harapan saya, semoga saya bisa menjalankan amanah ini dengan baik, aamiin.
Kalau sahabat Lithaetr, pernah tidak mengalami keseruan di sebuah WAG, seperti saya? Kalau pernah, silakan diceritakan lewat kolom komentar dan diskusi, ya. Terima kasih.
Komentar
Posting Komentar