Yuk, Kenali 5 Model Pengasuhan Ayah
Yuk, Kenali 5 Model Pengasuhan Ayah
Assalamualaikum Sahabat Lithaetr, mari masuki dunia lifestyle, parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).
Dikarenakan tugas bunda sayang (bunsay)-nya terkait peran ayah dalam pendidikan seksualitas, ada baiknya kalau kita kenali dulu model-model atau gaya-gaya pengasuhan para ayah.
Menulis hal ini, saya pun langsung teringat dengan papa dan suami tercinta, kira-kira mereka berdua termasuk model pengasuhan yang mana, ya? Kalau sahabat Lithaetr juga penasaran, mari kita simak tulisan ini bersama-sama.
Julukan Fatherless Country
Sejak 2008 lalu salah satu pakar parenting di Indonesia, Elly Risman mengatakan, kalau Indonesia adalah salah satu negara paling “yatim” di dunia. Apa maksudnya ini?
Menurut penelitian yang telah beliau lakukan, Indonesia berada di peringkat ketiga di dunia sebagai fatherless country atau negara yang tidak memiliki keterlibatan sosok ayah dalam proses pengasuhan anak.
Julukan fatherless country ini didapatkan oleh Indonesia karena masih minimnya sosok atau kehadiran seorang ayah dalam proses pengasuhan anak-anak. Memang apa sih, itu pengasuhan?
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), arti kata pengasuhan adalah proses, cara, perbuatan mengasuh. Pengasuhan berasal dari kata dasar asuh. Sementara kata fatherless sendiri, menurut pakar parenting Bendri Jaisyurrahman diartikan sebagai suatu kondisi dimana ayah hanya hadir secara biologis saat membersamai anak-anak.
Akan tetapi secara psikologis, sang ayah, tidak hadir dalam jiwa anak-anak. Mengetahui hal tersebut, sebaiknya para ayah sudah mulai untuk melibatkan diri dalam pengasuhan anak secara utuh dan bekerjasama dengan para bunda.
Baca juga,
Inilah 3 Kewajiban Utama Ayah Menurut Islam
Dikutip dari suaramuslim.net (07/08/2018), “Untuk menjadi seorang Ayah, tidak perlu menjadi multitasking,” ujar seorang psikolog dari National Hospital Surabaya, Cicilia Evi.
Ia berucap dalam mengasuh buah hati bukan hanya sosok seorang ibu yang diperlukan kehadirannya bagi anak-anak, namun juga hadirnya sosok ayah memiliki peran penting dalam tumbuh kembang si kecil.
Penulis buku Belajar Menjadi Ayah, Thomas Kristo menyebutkan anak-anak tidak membutuhkan ayah yang;
‘Hanya bersuara keras, tapi tidak mampu memimpin. Mudah janji tapi lupa menepati.’
‘Berkomunikasinya hanya satu arah dan telinganya tertutup mendengar kata hati anaknya.’
‘Sibuk dengan karir serta sangat peduli kepada rekan-rekannya di luar, tapi sangat mahal memberi waktu buat anak-anaknya.’
Ia melanjutkan, anak-anak membutuhkan ayah yang;
‘Sederhana, bersahaja dalam hidupnya namun penuh tanggung jawab menjalankan perannya.’
‘Memberi keteladanan, keteduhan, dan rasa aman buat anak-anaknya.’
‘Anak butuh seorang ayah yang mencintai ibu mereka, melebihi wanita manapun. Maka anak-anak akan memahami kesetiaan pada pasangan.’
Dari situlah kita sudah bisa sedikit membaca kalau tipe atau model pengasuhan antara ayah dan bunda itu berbeda. Apa saja perbedaannya?
Perbedaan pengasuhan ayah dan bunda
Dirangkum dari buku 1001 Seni jadi Ayah, Panduan untuk Ayah Baru, ada beberapa perbedaan pengasuhan ayah dan bunda. Namun, dalam tulisan kali ini saya hanya ingin menyebutkan 3 perbedaannya,
Cara menggendong ayah itu tegas
Postur ayah yang kokoh membuat cara menggendongnya lebih tegas, berdiri lebih tegak, berjalan lebih cepat, dan gerakan tubuhnya lebih lincah. Perbedaan inilah yang memberikan sensasi berbeda pada anak ketika digendong si kecil digendong bundanya, yang gerakannya lebih halus dan lambat.
Dengan ayah lebih banyak bergerak
Saat anak sudah lebih besar, ayah lebih senang mengajak ananda berlari, melompat, melempar atau memanjat. Semua itu mendorong anak untuk merasa percaya diri, sehingga si buah hati pun menjadi lebih spontan dalam mengambil keputusan.
Aktivitas kasar bersama ayah
Beraktivitas yang kasar bersama ayah seperti menukang, membengkel, dan lain sebagainya, juga bisa mendorong anak-anak aktif bergerak. Oleh karena itu, anak-anak bisa terhindar dari kegemukan.
Menurut data Riset Kesehatan Dasar Kementeriaan Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013, masalah obesitas atau kegemukan pada anak usia 5 sampai 12 tahun mencapai sekitar 18.8%. Terdiri dari kategori gemuk 10,8% dan sangat gemuk 8,8%.
Aktivitas dengan melibatkan banyak motorik kasar bisa menghindari anak dari kegemukan dan membuat ananda mengetahui sebab akibat. Bagi anak perempuan, beraktivitas kasar bersama ayah juga penting, mengapa? Sebab bisa meningkatkan rasa percaya diri. Menurut sebuah studi, anak perempuan yang dirawat dan diasuh oleh ayahnya akan lebih sukses dalam kehidupan sosialnya.
Itulah sedikit perbedaan pengasuhan yang dilakukan oleh ayah dan bunda. Apabila sahabat Lithaetr ingin mengajak ayah untuk terlibat proses pengasuhan, ada baiknya kita kenali dulu model-model pengasuhan ayah berikut ini.
5 Model Pengasuhan Ayah
Sebenarnya bisa jadi ayah masih bingung atau canggung dalam masalah pengasuhan buah hati ini. Oleh karena itu, buku 1001 Seni jadi Ayah, Panduan untuk Ayah Baru memaparkan apa yang sebaiknya ayah masa kini lakukan terhadap si buah hati.
Dari buku ini saya jadi mengetahui kalau tidak cuma bunda yang memiliki ke-khawatiran, tetapi para ayah pun juga memiliki kekhawatirannya sendiri. Beberapa diantaranya adalah,
- Khawatir akan kondisi keuangan
- Khawatir tidak lagi memiliki waktu
- Khawatir tidak bisa menjadi teladan bagi anak
- Khawatir tidak mampu mengasuh dan merawat anak
- Khawatir waktu bersosialisasi dengan teman-teman berkurang
Setelah membaca beberapa kekhawatiran yang dialami oleh para ayah, sebenarnya tidak berbeda jauh dengan kekhawatiran dengan para bunda, betul? Oleh karena itu, marilah kita berkomunikasi dengan baik kepada ayah dari buah hati kita, demi proses pengasuhan bersama.
Baca juga,
Ingin keluarga memiliki komunikasi menuju surga?
Selain mengetahui kekhawatiran yang dirasakan oleh pasangan atau ayah dari buah hati kita, ada baiknya kita perlu juga untuk mengenal model pengasuhan ayah. Kali saja setelah tahu model pengasuhan ayah, kita bisa mengetahui suami termasuk tipe yang mana.
Papa bear
Ayah model ini cenderung senang memanjakan anak dan memberikan apapun yang diinginkan anak. Kelebihannya, anak akan sangat menyayangi ayahnya. Sedangkan kekurangannya, anak akan cenderung menjadi manja dan sering meminta hal yang sebenarnya tidak diperlukan atau dibutuhkan oleh anak.
Ayah humoris
Ayah model ini senang bercanda dan melawak. Kelebihannya, sang ayah bisa meredakan ketegangan yang ada di rumah. Namun kekurangannya bisa jadi anak akan melihat segala hal adalah lawakan, sehingga si kecil menjadi kurang bisa serius dan bertanggung jawab atas pekerjaannya.
Ayah pelatih
Ayah model ini cenderung berlaku seperti pelatih dalam sebuah tim. Ia senang melihat anak-anaknya bisa bekerjasama selayaknya seperti sebuah tim. Ayah tipe ini sangat menekankan semangat berbagi, berkompetisi, dan berjuang meraih cita-cita.
Kelebihannya anak-anak akan terbiasa berbagi, bekerjasama, dan berjuang meraih keinginannya. Akan tetapi tantangannya, tidak selamanya anak-anak harus bekerjasama dan berbagi. Ada beberapa hal yang diperbolehkan dibagi dan tidak.
Kemudian kemampuan anak berbeda-beda, jika terlalu disamaratakan akan membuat yang merasa tertinggal stres. Lalu, dalam memompa semangat anak juga membutuhkan pemahaman terhadap karakter anak, agar bisa tepat sasaran dalam memotivasinya.
Ayah Gadget Freak
Ayah tipe ini tahu segala hal terkait alat teknologi dan teknologinya seperti komputer, telepon seluler, kamera digital, internet, dan game. Ayah model seperti ini akan tepat bagi anak kekinian yang memang berdekatan dengan masalah teknologi.
Keuntungannya, ayah model ini bisa menjadi sahabat bagi anaknya, terkait hal-hal yang berbau kekinian, tapi tantangannya selain bermain dengan teknologi, ada baiknya juga bermain dengan anak yang melibatkan gerak tubuh seperti berkemah, bertualang ke alam, dan sebagainya.
Ayah Wasit
Ayah model ini adalah ayah yang selalu berdiri di tengah-tengah, setiap ada konflik yang terjadi. Ia selalu berusaha mencari solusi dari konflik yang terjadi dengan rasa empati yang besar dan kesabaran untuk mendengarkan.
Kelebihannya, suasana rumah yang damai selalu terjaga. Namun kekurangannya, ayah model ini cenderung terlihat tidak punya pendirian, sebab selalu mencari win win solution. Oleh karena itu, jadilah seorang penengah untuk hal-hal yang memang memerlukannya. Katakan salah, jika anak atau pasangan memang berbuat salah.
Yups, itulah 5 model pengasuhan ayah. Bagaimana sudah ada bayangan kalau suami masuk tipe yang mana? Silakan berikan tanggapannya, ya. Terima kasih.
Komentar
Posting Komentar