3 Lagu Islami tentang Ibu

3 Lagu Islami tentang Ibu

ibu

 

Assalamualaikum Sahabat Lithaetr, mari masuki dunia lifestyle, parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).

Tulisan ketiga saya ini adalah bentuk curahan hati (curhat). Belakangan ini saya kangen banget dengan almarhumah mama, karena itu saya mau menulis tentang beberapa lagu islami tentang ibu sebagai bentuk ungkapan kasih sayang, kangen, dan terima kasih untuk beliau.

Bagi sahabat Lithaetr yang berkenan membaca tulisan ini saya doakan ibundanya tetap sehat, bahagia, dan diberikan rezeki bermanfaat. Ini doa teruntuk kawan-kawan yang masih memiliki ibu. Sementara untuk sahabat yang bundanya sudah tiada, saya berdoa, agar almarhumah diampuni segala dosanya, dilapangkan kuburannya, dan diterima seluruh amal ibadahnya, aamiin.

Mengapa saya ingin menulis tentang perempuan atau wanita, khususnya ibu, karena menjadi seorang ibu itu anugerah sekaligus ada amanah besar yang harus ditunaikan dan bagi saya pribadi itu tidak mudah. Oleh karena itu, saya mencoba menuangkan sedikit pemikiran dan ungkapan hati di sini.

Arti ibu bagi saya

arti ibu

  1. Menanamkan prinsip hidup bagi anaknya

Bagi saya mama itu wanita yang tangguh dan penuh prinsip. Dua puluh tahun saya diberikan waktu mengenal beliau merasa banyak pesan atau prinsip-prinsip positif yang saya dapatkan. Seakan-akan mama tahu kalau waktu beliau menemaniku itu hanya sebentar, jadi beliau sudah menampaku sejak awal.

Pesan beliau yang begitu berkesan bagi saya yang pertama, “Orang itu hanya bisa dipercaya lewat perbuatannya. Oleh karena itu, bagaimana kamu ingin dinilai dan dipandang oleh seseorang ya, tergantung bagaimana kamu melakukan suatu perbuatan.”

Kemudian yang kedua, “Bertemanlah dengan siapa saja, dari situ kamu akan belajar yang namanya bersyukur.” Ketiga, “Segera habiskan air matamu sekarang, karena besok kamu sudah enggak boleh menangis lagi. Sebab besok kamu sudah harus bangkit untuk menyelesaikan masalah dan meraih kembali mimpi-mimpimu atau berusaha mewujudkan mimpi-mimpi lainnya.”

 

  1. Pengkritik agar tetap sesuai jalur yang benar

Yang paling saya kangenin dari mama adalah kritiknya terhadap hal-hal yang saya sukai atau idolakan. Poin dua ini maksudnya, mama itu selalu mengingatkanku untuk tidak berlebih-lebihan saat menyukai seseorang atau suatu hal.

Saat saya mengidolakan Shahrukh Khan (SRK), mama menjadi orang pertama yang menjadi haters-nya SRK buat saya. Ada saja protes atau celaan yang diberikan kepada aktor Bollywood kesukaan saya itu.

Awalnya saya kesal luar biasa, cuma lama-lama saya tahu maksud beliau. Itu merupakan caranya agar mengingatkan saya kalau idola itu juga manusia biasa, yang bisa membuat kesalahan dan bisa saja apa yang terlihat di layar kaca itu bukanlah fakta sebenarnya.

Dikarenakan mama selalu menjadi haters denga napa yang saya sukai, saya terbiasa untuk membatasi rasa suka saya terhadap sesuatu. Soalnya semakin saya suka, biasanya mama akan semakin berusaha mencari negatifnya lagi. Intinya kalau saya tidak siap menerima sisi negatif dari seorang idola atau suatu hal, saya lebih menyukai karyanya secukupnya.

 

  1. Contoh untuk tetap bergerak, walaupun apapun yang terjadi

Mama saya tidak menangis tersedu-sedu ketika kedua orang tuanya meninggal. Beliau hanya menitikkan air mata beberapa kali, seperti halnya kalau kita sedang terharu terhadap suatu hal. Saya takjub melihat ketabahan hati mama.

Menurut beliau kematian itu bukanlah hal untuk ditangisi, karena itu sudah pasti terjadi dan hanya perpisahan sementara. Nanti bisa berjumpa lagi, jadi tetap berikan usaha yang terbaik agar yang sudah meninggal bisa mendapatkan hal-hal baik dari yang masih hidup. Agar bisa berkumpul kembali kemudian.

Itulah alasan mama tidak menangis tersedu-sedu. Setelah itu mama benar-benar melakukan hal-hal kebaikan dengan menyebutkan teruntuk kedua orang tuanya seperti sedekah, zakat, dan berusaha bersilahturahmi dengan keluarga serta teman-teman alamarhum.

Kemudian mama juga tetap berusaha belajar setelah beliau sakit dan kehilangan beberapa memori atau ingatannya. Setelah mengalami serangan pemecahan pembuluh otak, untuk beberapa hal mama seperti anak-anak. Contohnya mama menjadi lupa dengan gerakan dan bacaan salat, mama suka lupa sudah makan atau belum, lalu sudah minum obat atau belum.

Walaupun demikian, mama tidak sedih berkelanjutan dan pelan-pelan belajar semuanya dari awal lagi. Hanya satu tahun beliau belajar dan sudah mulai sehat, Allah Swt, memberikan sakit pemecahan pembuluh darah otak lagi dan mengambil mama kembali ke sisi-Nya.

Dari melihat beberapa kejadian yang menimpa mama dan mama tetap terus bergerak serta berusaha apapun yang terjadi, itu menjadi salah satu contoh sekaligus motivasi tersendiri bagi saya. Selain itu, mama juga tidak menutup diri untuk belajar hal-hal baru. Itulah arti mama buat saya.

 

Sekilas pandangan Islam tentang ibu

pandangan islam tentang ibu

Di zaman sekarang dengan kemajuan teknologi mencari tahu tentang sesuatu itu mudah sekali, tapi tetap harus berhati-hati dengan kebenarannya. Begitupun saat saya mencari tahu soal pandangan Islam tentang ibu, terdapat banyak sekali tulisan terkait hal tersebut.

Setelah membaca dan menelaah, saya mencoba mengambil beberapa rangkuman terkait bagaimana Islam memaknai kata ibu. Sahabat Lithaetr pasti tidak asing dengan hadist berikut ini,

“Siapakah orang yang paling utama mendapat perlakuan yang baik?”, Nabi menjawab, “Ibumu.” “Sesudah itu?” Nabi mengatakan, “Ibumu.” “Lalu setelah itu?” Nabi sekali lagi menegaskan, “Ibumu.” “Kemudian?” Baru Nabi mengatakan, “ayahmu.” (Hadis shahih Bukhari dan Muslim)

Hadis yang sering kita dengar ini bisa menjadi tanda pertama bahwa seorang ibu itu diberikan perhatian lebih dalam Islam. Bahkan hadis Rasulullah itu menguatkan Firman Allah Swt yang tertuang dalam Alquran surah Luqman ayat 14 yang berbunyi,

Allah berfirman, “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang, ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang terus semakin lemah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu.” (QS. Luqman ayat 14).

Islam menganjurkan untuk berbuat baik kepada kedua orang tua, khususnya ibu, karena perjuangan beliau bagi buah hatinya. Sebab ibu akan melakukan apa saja dan memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya.

Dalam hadis lain, Rasulullah lebih mengajurkan untuk merawat seorang ibu daripada pergi berperang. Imam Thabarani dalam Ensiklopedia Hadist atau ‘Al-Mu’jam ak-Kabir’ menyebut melalui transmisi yang baik, dishahihkan oleh Ima Al-Hakim, disepakati oleh Imam al-Dzahabi dan diakui oleh Imam al-Mundziri sebuah hadis dari Muawiyah bin Jahimah disebutkan menemui Nabi dan menyampaikan keinginannya ikut perang.

Nabi bertanya, “Apakah kamu masih punya ibu?” Ia menjawab, “Ya, masih.” Nabi lantas mengatakan, “Temani dan berbaktilah kepadanya. Karena surga ada di bawah kakinya.”

Betapa spesialnya Islam memperlakukan seorang ibu. Subhannallah. Akan tetapi anugerah tersebut juga membawa amanah yang tidak ringan atau mudah. Sebab seorang ibu yang akan mempengaruhi pembentukannya manusia. Hal ini disebutkan juga dalam sebuah hadis,

Syeikh Muhammad Syeikh al-Ghazali dalam As-Sunnah an-Nabawiyyah Baina ahl al-Fiqh wa ahl al-Hadis mengatakan, “Seorang ibu adalah semilir angin sejuk yang menghembuskan napas kedamaian dan kasih sayang ke seluruh ruang kehidupan. Ia sangat berpengaruh dalam pembentukan manusia yang baik.”

Itulah mengapa bagi saya pribadi menjadi seorang ibu bukanlah hal yang mudah dan saya juga pernah tidak bahagia jadi ibu.

 

Sekilas pergolakkan batin saya saat menjadi ibu yang berada di rumah

problematika ibu

  1. Insecure

Menjalani peran sebagai ibu juga merupakan fase naik turun bagi saya. Ada kalanya saya merasa tidak bahagia jadi ibu. Kalau sudah seperti ini, saya merasa harus menepi dahulu dan menenangkan hati serta pikiran, agar bisa kembali ke jalur yang tepat.

Ketika rasa insecure itu dating, hal pertama yang saya kembali harus tanamkan dalam diri adalah fitrah sebagai seorang perempuan. Hal ini sudah jelas disebutkan dalam Alquran surah Ali Imran ayat 36 yang berbunyi,

Allah berfirman, “Laki-laki tidak sama dengan perempuan.” (QS. Ali-Imran ayat 36).

Saat menerima fitrah tersebut, Insyaallah, kita juga akan dipermudah untuk menerima tanggung jawab serta peran kita sebagai seorang perempuan atau wanita. Sekali lagi saya pun terus berporses menjalani peran ini, karena itu saya senang sekali karena bisa sedikit membagikan kisah di sebuah buku yang akan segera terbit.

  1. Egois

Akan ada masa dimana mimpi seakan susah untuk digapai dan harus menghentikan sementara harapan tersebut. Namun tetap berusaha memberikan segenap usaha terbaik agar renjana tersebut tidak padam.

Di saat rasa egois untuk ingin mengejar mimpi itu muncul, saya merasa perlu menutup diri sejenak dan banyak membaca, agar saya lebih tenang dan bisa menerima dengan baik kondisi saat ini. Saya membatasi obrolan dan interaksi intens dengan kawan-kawan atau rekan-rekan yang saya percaya, sekaligus nan mampu memecut saya untuk kembali bergerak perlahan mencapai mimpi yang disesuaikan dengan keadaan.

  1. Lelah

Kemudian saat saya lelah dengan keadaan, saya berusaha mengingat atau membayangkan kritik atau saran apa yang akan almarhumah mama katakan pada saya. Kalau enggak saya berusaha memperhatikan sekitar dalam diam.

Banyak mendengarkan cerita yang random dari orang-orang sekitar, setidaknya membantu saya tetap bersyukur dengan keadaan yang sudah saya miliki. Bagi saya menjadi seorang ibu tetaplah pembelajar yang terus menerus, yang akan membuat kita terus berkembang.

Disebabkan hal-hal di atas, saya ingin menghadiahkan beberapa lagu untuk diri sendiri, untuk almarhumah mama, dan untuk para ibu di mana pun, sahabat, berada. Harapannya tiga lagu islami tentang ibu ini bisa menjadi pemompa semangat bagi kita di kala rasa-rasa negatif datang.

 

Lagu tentang ibu

lagu islami tentang ibu

  1. Ummi dinyanyikan oleh Sulis featuring Hadad Alwi

Lagu yang popular di tahun 1999 ini kembali viral tahun lalu, setelah penyanyi Sulis kembali menampilkan lagu ini di sebuah acara televisi. Yang mana saat tampil di acara tersebut, Sulis menyanyikan lagu Ummi ini bersama grup Sabyan.

Inilah penampilan Sulis bersama grup Sabyan,

 

  1. Bunda dinyanyikan oleh Melly Goeslaw

Melly Goeslaw adalah salah satu penyanyi favorit saya. Masa remaja saya diisi oleh beberapa lagu beliau, khususnya lagu bunda ini. Kalau sudah terasa hal-hal negatif, kalau dengerin lagu ini rasanya langsung bisa membuat saya mengeluarkan air mata.

Inilah penampilan Melly Goeslaw saat menyanyikan lagu Bunda beberapa waktu lalu,

 

  1. Number One for Me dinyanyikan oleh Maher Zein

Lagu-lagu dari Maher Zein termasuk yang memiliki kenangan juga bagi saya, termasuk Number One for Me dan For The Rest of My Life atau Sepanjang Hidup. Suami saya menggunakan lagu sepanjang hidup untuk mengungkapkan keinginan melamar saya (saat itu saya meleleh, hehehe). Sementara saat mama sakit, saya beberapa kali dengar lagu ini lewat radio.

Begitulah mengapa lagu ini memiliki arti bagi saya. Inilah cuplikan lagunya,

Yups, segini dulu curhatan saya. Semoga ada manfaat dibaliknya, ya. Oh iya, saya akan ceritakan lagi soal buku saya yang akan segera terbit soal perempuan dan teknologi yang didalamnya ada kisah saya tentang naik turunnya perasaan saya saat memutuskan menjadi ibu rumah tangga. Terima kasih sudah berkenan membaca hingga akhir.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk, Dapatkan 6 Keuntungan dengan Memanfaatkan Peluang Bisnis Coworking Space

5 Lesson Learned Drakor Twenty Five Twenty One untuk Remaja

6 Hal yang Perlu Disiapkan Saat Mudik