3 Pelajaran Hidup dari Bootcamp Duta Inklusif
3 Pelajaran Hidup dari Bootcamp Duta Inklusif
Assalamualaikum Sahabat Lithaetr, mari masuki dunia lifestyle, parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).
Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Sepenggal lirik lagu Tulus yang berjudul Manusia Kuat, adalah tanggapan saya terhadap para wanita yang saya temui di Bootcamp Duta Inklusif. Sebuah acara yang diselenggarakan oleh Ibu Profesional ini memberikan saya gambaran baru dalam memandang dunia.
Saya mengikuti acara Bootcamp Duta Inklusif hanya dengan modal nekat dan ingin belajar soal bahasa isyarat. Namun ternyata banyak pelajaran hidup dan pengetahuan baru yang saya dapatkan. Apa sajakah itu? Yuk, sahabat terusin membacanya di sini.
Apa itu ibu inklusif?
Sebelum saya bercerita tentang keseruan di Bootcamp Duta Inklusif dan pelajaran hidup apa saja yang saya dapatkan, ada baiknya kita samakan persepsi dulu soal ibu inklusif ini, oke? Mungkin beberapa sahabat sudah ada yang tahu soal ibu inklusif, tapi saya akan menjelaskan tentang apa sih, ibu inklusif itu.
Ibu inklusif ini adalah sebuah gerakan yang diinisiasi oleh Ibu Profesional dalam rangka mengambil peran untuk perempuan Indonesia secara luas. Bertujuan untuk mewujudkan lingkungan yang inklusif bagi perempuan Indonesia dengan berbagai latar belakang. Perempuan mendukung perempuan lain bersama komunitas.
Inklusif ini biasanya lebih dekat untuk teman-teman difabel, tapi ternyata lebih luas lo, sahabat. Inklusif ini juga mencakup kepada para teman, khususnya wanita yang biasanya sering dipandang sebelah mata di masyarakat, seperti,
Wanita yang sudah cukup umur tapi belum menikah
Siapa yang pernah mengalami dapat pertanyaan ‘Kapan Nikah’ saat acara kumpul keluarga? Kalau semisal tahu kita belum berpasangan entah kenapa banyak sekali nasihat yang disampaikan kepada kita, bahkan tak ayal ada tudingan juga yang diutarakan.
Perempuan yang mendapatkan perlakuan seperti ini pasti pernah terluka hatinya dan membutuhkan dukungan positif. Itulah mengapa perempuan ini disebut perempuan inklusif.
Wanita yang sudah menikah tapi belum punya anak
Selain menikah, pertanyaan ‘Kapan punya anak atau sudah punya anak berapa sekarang’ terkadang menyakitkan hati bagi Sebagian wanita. Masalah anak ini merupakan hak prerogatif Allah Swt. Memang kalau memiliki anak sudah hebat? Oh, tentu saja tidak. Banyak hal perlu dipelajari agar bisa memberikan bekal pengasuhan terbaik buat buah hati kita.
Itulah mengapa perlu banget kita merangkul wanita-wanita yang tersakiti dengan pertanyaan ‘Kok belum punya anak’ ke dalam bagian inklusif.
Wanita Single Fighter
Perempuan yang menjadi kepala rumah tangga juga memerlukan dukungan dari sekitar, agar mereka tetap bisa menjalankan perannya dengan baik. Bagaimana mereka bisa tetap bahagia dan berkarya, tentu saja butuh dukungan dari banyak pihak.
Wanita yang bercadar
Tudingan sebagai istri teroris tersemat bagi perempuan yang bercadar. Padahal bercadar ini sebagai sarana melindungi fitnah dan pilihan untuk menampilkan kecantikan wajah hanya untuk muhrim. Oleh karena itu, perlu dukungan juga agar tidak ada lagi yang berprasangka buruk dengan wanita bercadar.
Wanita dengan etnis tertentu
Menjadi kaum minoritas terkadang mencolok dan tidak nyaman bagi sebagian orang. Oleh karena itu, perlu banget dukungan kalau warna kulit, bentuk tubuh, dan lain sebagainya bukan menjadi penghalang untuk menjalin silaturahmi.
Selain 5 wanita di atas, para wanita difable dan para wanita yang memiliki anak difabel serta berkebutuhan khusus juga menjadi bagian dalam inklusif ini. Dari sini kita bisa mengenal kalau ibu inklusif ini cakupannya luas dan konsentrasi terhadap mental health para wanita.
Serba-serbi tentang Bootcamp Duta Inklusif
Setelah mengenal tentang Ibu Inklusif, saya akan menceritakan tentang serba-serbi-nya Bootcamp. Enaknya bergabung di acara Ibu Profesional itu kita seakan-akan diajak berpetualang ke sebuah lokasi khayalan.
Untuk Bootcamp Duta Inklusif ini para peserta diajak berpetualang ke sebuah planet yang bernama ‘Incluverse’. Saat di planet Incluverse, para peserta Bootcamp Duta Inklusif berganti panggilan menjadi Guardian.
Di perjalanan planet ‘Incluverse’ para guardian ini diminta untuk menjalankan beberapa misi. Misi ini adalah sebuah penyelamatan planet ‘Incluverse’ dari Megalodis, yang membuat planet ini diliputi kegelapan.
Bila misi para guardian berhasil, maka akan ada cahaya kedamaian yang didapatkan dan memberikan kembali cahaya di planet ‘Incluverse’. Inti permainan fantasi ini bertujuan agar para peserta Bootcamp Duta Inklusif merasa seru dan asyik saat menyebarkan kampanye kebaikan kepada orang lain, bahwa ada lo, gerakan inklusif.
Gerakan inklusif yang bertujuan agar lingkungan inklusif bisa tercipta. Ada beberapa cara gara lingkungan inklusif bisa tercipta yaitu,
Memahami sudut pandang yang berbeda
Saya mulai belajar memandang dari berbagai sudut pandang ya, sejak bergabung di Ibu Profesional. Bagaimana menghargai setiap perbedaan dan dengan perbedaan tersebut bisa membuat suatu karya yang berdampak.
Percaya bahwa semua orang terlahir dengan derajat yang sama
Poin nomer dua ini adalah salah satu ajaran almarhumah mama. Bagaimana beliau selalu mengajarkan saya untuk tidak memandang seseorang berdasarkan status sosial ataupun fisiknya. Selama manusia itu berada di jalan yang baik dan masih sesuai norma-norma, maka ia wajib dibantu atau ditolong.
Mencoba memahami latar belakang setiap orang
Ingin menjadi penulis yang baik, salah satunya adalah mencoba mengenal karakter seseorang. Bagaimana karakter itu terbentuk, mau tidak mau harus mencoba mengenal dan memahami latar belakang seseorang.
Dari mengenal dan memahami latar belakang seseorang, maka kita akan menghormati serta menghargai setiap individu yang ada.
Percaya bahwa semua orang ‘Sempurna’ pada dirinya
Apapun yang tercipta dan terjadi dalam diri ini adalah yang terbaik bagi kita. Ucapan sederhana itu bisa banget untuk menyemangati dan memandang positif untuk setiap cobaan yang sedang kita hadapi. Tidak mudah, tapi bukan berarti tidak mungkin.
Yakin bahwa ada wanita-wanita lain di luar sana yang juga mengalami masalah yang sama dan kita pasti akan bertemu jika waktunya tepat untuk saling menguatkan, seperti di acara Bootcamp Duta Inklusif ini.
Berusaha memahami dan mencintai diri
Hingga detik ini kita sudah melakukan yang terbaik semampu kita untuk melewati setiap permasalah hidup yang terjadi. Kita kuat dan kita bisa menjalani karena kita sudah dipilih untuk membagikan secuplik kisah inspiratif agar orang-orang bisa sama-sama belajar agar tidak terpuruk dalam setiap masalah.
Bila kelima poin di atas bisa dijalankan, InsyaAllah lingkungan inklusif bisa tercipta.
Pelajaran hidup yang dapat diambil dari mengikuti Bootcamp Duta Inklusif
Berbagi secuil kisah kehidupan kepada yang lain dan mengambil hikmah sehingga bisa semakin paham serta mencintai diri sendiri, benar-benar terasa di whatsapp grup Bootcamp Duta Inklusif. Bagaimana saling menyemangati dan mendukung menjadi aura positif yang menyala-nyala di Bootcamp Duta Inklusif.
Dari kisah-kisah yang telah dibagikan dalam Bootcamp Duta Inklusif ada beberapa pelajaran hidup yang bisa diambil seperti,
Rasa syukur
Menyimak setiap cerita yang ada dalam Bootcamp Duta Inklusif, membuat saya bersyukur karena bisa dipertemukan oleh wanita-wanita kuat dan hebat. Perempuan-perempuan yang dengan berbagai cobaan tapi mampu melewati setiap tantangan itu walaupun sempat berada di titik terendah.
Merasa bersyukur karena mendapatkan pengetahuan baru tentang istilah-istilah difabel seperti HOH, low hearing, tuli, low vision, buta, dan lain sebagainya. Selain itu istilah-istilah untuk penyakit mental seperti skizofrenia dan lain sebagainya. Tidak hanya itu ada juga penyakit-penyakit fisik yang terkadang sering mendapat cibiran seperti cerebral palsy dan epilepsi.
Saya bersyukur bisa berkumpul dengan orang-orang hebat dan belajar mengolah rasa bersama mereka.
Rasa simpati dan empati
Ikut merasakan perasaan orang lain adalah sebuah pelajaran hidup yang didapat dari Bootcamp Duta Inklusif. Rasa simpati dan empati yang seakan sudah mulai luntur di negeri ini seakan mulai dibangkitkan lagi dari gerakan inklusif ini.
Saling menghargai dan menghormati
Dari rasa simpati dan empati biasanya akan muncul rasa saling menghargai serta menghormati. Setelah itu biasanya akan saling mendukung agar yang lain tidak tersakiti. Perasaan saling ingin melindungi dan mendukung inilah yang saya rasakan karena rasa saling menghargai serta menghormati sudah terbentuk.
Itulah pelajaran-pelajaran hidup dari Bootcamp Duta Inklusif. Apakah sahabat Lithaetr, mau ikutan acara ini kalau ada lagi? Silakan berikan komentarnya di kolom komentar, ya. Terima kasih.
Komentar
Posting Komentar