Aplikasi Audiobook Storytel Sukses Hadirkan Sensasi Eargasm
Aplikasi Audiobook Storytel Sukses Hadirkan Sensasi Eargasm
Assalamualaikum Sahabat Lithaetr, mari masuki dunia lifestyle, parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).
Perkembangan sosial media yang luar biasa, terkadang membuat saya menemukan kata-kata nyeleneh atau lebih dikenal dengan nama ‘slang’, seperti eargasm. Sekilas saat mendengar kata eargasm, agak tabu, kurang sopan, tidak senonoh, betul? Yups, itulah yang dimaksud dengan kata ‘slang’.
Dilansir dari britannica.com, slang adalah kata atau frasa tidak biasa yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu dengan cara baru. Memang penggunaan kata-kata slang ini terdengar asing dan umum digunakan oleh anak muda, tapi sebagai orangtua sebaiknya kita juga perlu tahu istilah-istilah baru yang dianggap kekinian, baru, dan gaul, bukan?
Apalagi istilah eargasm ini populer sejak tahun 2015 lalu dan kini saya merasa kata slang tersebut cocok kalau disandingkan untuk sebuah aplikasi audiobook . Mengapa? Simak terus penuturannya di sini ya, sahabat.
Apa itu eargasm?
Sudah sempat disinggung di atas kalau istilah eargasm ini populer sejak tahun 2015 lalu, tapi sahabat Lithaetr, kira-kira sudah tahu belum apa sih, arti eargasm itu? Diambil dari kbbi.divedigital.id, istilah eargasm ini dikenali sebagai kata tidak baku.
Tentu saja hal tersebut wajar, karena memang eargasm adalah kata slang atau kata gaul atau kata kekinian yang sering dipakai anak muda. Namun kata eargasm bisa ditemukan di urbandictionary.com, yang memiliki arti sebuah euphoria atau sensasi menyenangkan atau luar biasa ketika kita mendengarkan musik.
Itu berarti eargasm juga bisa digunakan untuk mendeskripsikan sebuah perasaan senang, pada saat kita mendengarkan suara yang menurut kita bagus, unik, dan menganggumkan. Dari pengertian tersebut kata eargasm ini kok, tepat untuk respon positif saat saya menggunakan aplikasi audiobook storytel.
Kenalan dengan aplikasi audiobook storytel
Sebelum saya menjelaskan mengapa storytel platform audiobook sukses hadirkan sensasi eargasm bagi saya. Yuk, kita kenalan dulu dengan storytel dulu, oke? Storytel adalah salah satu layanan audiobook yang resmi diluncurkan di Indonesia sejak 11 Maret 2022, lalu.
Sejak 9 Maret, kita sudah bisa menikmati layanan storytel ini. Kita bisa mengakses lebih dari 150 ribu audiobook dalam berbagai genre dan dalam 2 bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Gampangnya, aplikasi audiobook ini merupakan layanan streaming yang menyediakan buku audio berlangganan terbesar di dunia.
Pertama kali, saya mencoba storytel ini kok, saya teringat tentang sandiwara radio yang pernah populer di tahun 80-an hingga 90-an. Apalagi ketika saya mendengarkan buku Negeri Lima Menara karya A. Fuadi, saya merasa seperti melihat langsung kejadian apa yang terjadi pada tokoh Alif.
Sensasi merinding juga saya rasakan ketika saya menyimak cerita Hunger Games, karya Suzanne Collins. Sensasi merinding yang dihadirkan saat mendengarkan cerita Hunger Games, lebih seperti ikutan merasakan perasaan tokoh Katnis Everdeen.
Saya juga suka Harry Potter Audiobook, salah satu cerita favorit saya sejak zaman sekolah ini selalu saya ikutin serinya hingga filmnya. Makanya begitu ada di storytel, saya langsung penasaran dan ternyata tetap menarik untuk disimak.
Sementara Divortiare karya Ika Natassa, yang baru saya tahu karena sempat hits, akhirnya bisa saya dengarkan di storytel dan saya menjadi tahu mengapa ceritanya bisa populer. Intinya sensasi rasa yang diberikan oleh audiobook Indonesia ini sukses hadirkan sensasi eargasm bagi saya. Rasa senang, deg-degan, dan haru bisa saya rasakan ketika menyimak cerita ketiga novel fiksi tersebut.
Alasan aplikasi audiobook storytel sukses hadirkan sensasi eargasm
Mengapa aplikasi audiobook storytel sukses hadirkan sensasi eargasm bagi saya ada beberapa alasannya. Inilah alasan-alasan tersebut,
Mudah bangkitkan imajinasi
Saat belum menikah, saya termasuk penggemar novel fiksi. Saya bisa menghabiskan waktu hanya sekian hari untuk menamatkan satu buku, tapi setelah menikah saya merasa kenikmatan membaca cerita fiksi berkurang.
Sebab, saya merasa butuh waktu dalam membangkitkan imajinasi saat membaca cerita fiksi dan saat menggunakan storytel saya senang sekali, karena dengan bantuan para narator kece membangun imajinasi jadi lebih mudah.
Buku cerita fiksi Game of Thrones, termasuk buku yang selalu ada di daftar tunggu, tapi saya sempat ngikutin drama serinya. Makanya waktu ada di storytel, langsung coba dengarkan, langsung tergambar tokoh-tokoh di drama serinya.
Rasa yang hilang ketika membaca cerita fiksi, bisa kembali dihadirkan dengan platform audiobook Indonesia ini. Bagaimana tidak, abis yang menjadi narator di Storytel ini adalah orang-orang yang cukup dikenal oleh kita, lo.
Sebut saja Dian Sastrowardoyo, Chicco Jerikho, Adinia Wirasti, Fedi Nuril, dan Dewi Lestari. Kapan lagi bisa dibacakan buku cerita sama para figur publik seperti mereka, iya kan? Namun, ada satu nama lagi yang tak asing bagi saya diantara nama narator yaitu Anes Wibowo.
Ketika mendengarkan Negeri Lima Menara, suara naratornya familiar, lalu saat membaca namanya, akh pantas saja, ternyata benar naratornya adalah orang yang saya kenal yaitu Mas Anes Wibowo. Beliau adalah mantan rekan kerja saya waktu masih kerja di televisi dulu.
Pernah bekerja bersama membuat saya langsung tahu suara beliau. Soalnya saya pernah belajar sedikit-sedikit dari Mas Anes (begitu beliau disapa) tentang bagaimana memasukkan rasa ke dalam suara. Ya, wajar kalau mendengarkan suara Mas Anes bisa langsung membangkitkan imajinasi saya, karena memang beliau pakarnya.
Selain Lima Menara, Mas Anes juga membacakan Dunia Sophie bersama Dian Sastro. Padahal novel fiksi tersebut agak berat karena genrenya filsafat, tapi menjadi ringan karena naratornya keren. Begitu juga dengan Sapiens, buku yang bercerita tentang sejarah manusia ini tetap enak untuk disimak.
Sukses hadirkan kenangan
Poin kedua tentang sukses hadirkan kenangan ini sebenarnya sudah sempat disinggung-singgung di atas, seperti teringat akan sandiwara radio. Mungkin bagi anak generasi sekarang, tidak kenal dengan sandiwara radio, tapi bagi anak-anak generasi milenial sandiwara radio menjadi hiburan tersendiri.
Iya, pertama kali mencoba storytel dan menyimak cerita buku best seller seperti Dilan, jadi teringat saat mendengarkan sandiwara radio dulu. Selain sandiwara radio, aplikasi audiobook storytel ini juga membuat nostalgia masa kecil ketika ayah atau bunda membacakan buku cerita.
Ingatan tentang waktu bedtime stories juga jadi muncul saat mencoba platform audiobook Indonesia ini. Jadilah sebenarnya kegiatan yang diberikan storytel sudah familiar bagi kita, tapi lewat aplikasi audiobook ini dibuat lebih kekinian dan lebih sukses hadirkan sensasi eargasm.
Inilah yang saya rasakan saat mendengarkan Mariposa, buku yang ditulis oleh Luluk HF ini jadi salah satu buku yang menemani saya saat beraktivitas sebagai ibu rumah tangga. Selain itu, buku Selamat Tinggal karya tere liye, juga sudah ada di daftar tunggu untuk segera disimak.
Dua poin itulah yang menurut saya membuat aplikasi audiobook storytel sukses hadirkan sensasi eargasm. Adapun beberapa fitur di audiobook Indonesia ini bisa semakin membuat kita tetap produktif membaca buku, walaupun dalam kondisi sibuk.
Fitur-fitur unggulan aplikasi audiobook storytel
Inilah fitur-fitur unggulan storytel,
Target cerita
Fitur target cerita ini adalah sebuah fitur yang membuat kita memiliki rencana mau membaca atau menyimak berapa buku dalam satu bulan hingga satu tahun. Bagi saya yang sempat kehilangan kenikmatan membaca novel fiksi, adanya fitur ini menjadi kesenangan tersendiri.
Pasalnya fitur ini bisa membuat saya belajar menikmati baca buku online ataupun mendengarkan cerita dari para narator. Setidaknya dengan fitur target cerita, saya bisa membangun lagi gemar membaca cerita fiksi saya dengan menyimak dari audiobook Indonesia.
Sleep Timer
Fitur sleep timer ini bagi ibu rumah tangga seperti saya bermanfaat banget karena bisa mengurangi masa screen time atau pemakaian gawai. Dengan adanya jadwal yang kita buat sendiri untuk memberikan Batasan waktu dalam menggunakan aplikasi audiobook ini akan semakin membuat kita produktif walaupun dalam keadaan sibuk.
Buku offline
Fitur buku offline ini dimaksudkan agar kita bisa menghemat kuota. Bila sahabat adalah tipikal yang suka mengulang-ulang membaca atau mendengarkan sebuah buku kesukaan, maka fitur buku offline ini pas buat kita.
Sebab, kita bisa memilih dari beberapa rekomendasi buku untuk akhirnya diunduh dan bisa kita nikmati berkali-kali tanpa menggunakan kuota. Enak benar, kan?
Begitulah fitur-fitur aplikasi audiobook storytel yang bisa semakin membuat sukses hadirkan sensasi eargasm. Bagaimana sahabat, maukah mencoba audiobook Indonesia ini? Silakan berikan tanggapannya, ya. Terima kasih.
Oh, iya kalau sahabat Lithaetr mau mencoba aplikasi audiobook storytel ini bisa banget langsung klik Aplikasi Storytel untuk iOS, buat yang menggunakan ponsel iphone dan bagi yang menggunakan android silakan meluncur ke Aplikasi Storytel untuk Android. Mudah banget kok, instalnya. Setelah menginstal, kita sudah bisa menikmati sensasi eargasm-nya, hehehe.
Komentar
Posting Komentar