Let's Read, Quality Time Keluarga di Rumah Saja Kembali Ceria dan
Menyenangkan
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Assalamualaikum sahabat lithaetr, mari masuki dunia parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).
Tak terasa kita sudah menjalani pertengahan tahun 2020. Sudah banyak peristiwa yang kita lewati salah satunya pandemi corona, nan mengharuskan kita banyak beraktivitas di rumah saja. Dari yang awalnya kita happy karena bisa berkegiatan dari rumah hingga akhirnya mulai timbul rasa jenuh atau bosan, termasuk anak-anak.
Untuk menghilangkan jenuh tersebut, biasanya kami sekeluarga melakukan quality time pergi jalan-jalan. Bisa jalan-jalan ke taman, mall, tempat permainan anak, makan di luar, dan perpustakaan. Tapi karena pandemi corona, quality time tersebut harus ditunda sementara waktu. Oleh karena itu, kami pun memulai untuk membuat strategi baru quality time yang bisa dilakukan di rumah saja.
Karena saya mantan pekerja media dan suami juga masih bekerja jadi buruh media, quality time kami tidak jauh dari kegiatan yang melibatkan audio visual. Tapi karena kami memiliki komitmen untuk meminimalisir paparan gadget (gawai) dan televisi (TV) bagi anak-anak, jadilah kami mencoba mendekatkan trio bocilita (bocah cilik lithaetr) dengan membaca buku. Walaupun memang kami akui belum sepenuhnya bisa ‘No TV, No Gadget‘.
Tetapi, kami mempunyai trik tersendiri agar anak-anak tetap memiliki batasan screen time, apabila mereka menggunakan gawai atau menonton televisi. Kami pun memiliki peraturan, tentang apa saja yang boleh anak-anak lakukan serta mereka lihat saat menggunakan gawai dan menonton televisi. Kami juga melakukan pendamping secara intensif di saat mereka menggunakan alat-alat canggih tersebut.
Salah satu kegiatan yang anak-anak boleh lakukan ketika menggunakan gadget adalah membaca buku. Semenjak si sulung kami sekolahkan di sekolah, yang visi misinya adalah pembentukan karakter, adab, dan ilmu sesuai fitrahnya, kami bekerjasama dengan guru-guru di sekolah untuk meningkatkan minat membaca anak. Mengapa salah satu alasan anak-anak tidak boleh terlalu lama terpapar dengan gawai dan televisi adalah agar kecintaan anak terhadap buku bisa meningkat.
Dirilis dari jpnn.com (28/4/2012), Penelitian menunjukkan bahwa anak yang rajin menonton televisi biasanya menjadi malas membaca dan belajar, sehingga prestasinya menurun atau lebih rendah dibandingkan mereka yang jarang menonton televisi.
Direktur Biro Psikologi Persona Medan, Irna Minauli menyampaikan, “Adanya korelasi negatif antara menonton televisi dengan prestasi akademis dan tingkat kecerdasan. Artinya, semakin sering anak menonton maka semakin rendah prestasi akademisnya. Sebaliknya, semakin jarang mereka menonton maka minat membacanya juga akan semakin besar sehingga prestasi akademisnya akan semakin baik.”
Itulah mengapa sekolah si sulung selalu mengkampanyekan agar anak-anak cinta dengan membaca. Alasan itulah yang akhirnya membuat saya dan suami mengatur strategi agar anak-anak bisa cinta membaca. Salah satunya ya, dengan berekreasi ke perpustakaan atau menghabiskan waktu di toko buku, tapi karena pandemi corona kegiatan tersebut kami ganti dengan berkunjung ke perpustakaan online dan bermain di toko buku online.
Iya, mau enggak mau, sesekali kami pakai gawai untuk membaca secara online. Di kala kini belum bisa membeli buku secara offline, kami putuskan untuk bermain-main di dunia elektronik book atau ebook. Mau tahu keseruan kami, membaca ebook? Simak terus penuturannya di sini.
Kami memang punya beberapa koleksi buku fisik untuk anak-anak, tapi terkadang jika anak-anak ingin membaca buku lain dan kami belum sempat membelikan, kami pun menggunakan ebook sebagai salah satu solusinya. Salah satu aplikasi favorit kami untuk membaca ebook adalah Let’s Read. Mengapa kami memilih aplikasi tersebut? Ada 3 alasan kuat yang akhirnya membuat Let’s Read (ayo membaca) menjadi salah satu favorit kami.
1] Minat baca anak menjadi meningkat
Si sulung yang sedang belajar membaca ini suka sekali dengan buku-buku bergambar. Nah, di aplikasi Let’s Read ini disediakan ebook dengan gambar-gambar yang mudah disukai oleh anak-anak, sehingga bocilita semakin giat belajar membacanya, khususnya si sulung. Inilah bagaimana si sulung belajar membaca,
2] Membaca menyenangkan itu ya, Read A Loud (Membaca Nyaring)
Karena usia bocilita itu ada yang 6 tahun, 4 tahun, dan 1 tahun, quality time yang bisa kami lakukan adalah ‘Read A Loud‘ atau membaca nyaring. Kegiatan seperti inilah yang akhirnya membuat membaca menjadi menyenangkan. Inilah gaya saya dalam membacakan cerita,
3] Membaca sumber pengetahuan
Dari membaca kita bisa mendapatkan banyak pengetahuan seperti apa itu corona?. Kemudian bisa mengetahui hal-hal baru seperti ternyata bawang bisa membuatmu menangis dan buaya disebut juga monster laut. Inilah salah satu kisah monster laut tersebut,
Itulah 3 alasan mengapa aplikasi Let’s Read menjadi favorit keluarga kami, kamu mau ikut merasakan quality time di rumah saja, kembali ceria dan menyenangkan? Udah buruan sekarang juga dan bentuklah budaya membaca dari rumah kita sendiri, seperti ini,
Assalamualaikum Sahabat Lithaetr, mari masuki dunia parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea). MasyaAllah sudah masuk ke minggu ke 2 di bulan Januari 2020 dan kali ini saya mau menulis sesuatu yang agak berbeda dari tulisan-tulisan sebelumnya. Di tulisan saya yang pertama di awal tahun 2020 ini, saya mencoba mengajak sahabat Lithaetr untuk lebih bisa membaca sebuah peluang dan memanfaatkan peluang tersebut menjadi sebuah keuntungan . Kayak peluang bisnis yang satu ini yaitu bisnis coworking space . Apa sih bisnis coworking space itu? Bisnis coworking space ini memiliki kolerasi yang kuat dengan perkembangan startup teknologi. Perkembangan startup belakangan ini mendorong kebutuhan ruang kerja bagi pebisnis pemula, karena lebih efektif, efisien, fleksibel, dan murah. Pelaku pebisnis pemula pun tumbuh secara eksponensial, dimana mereka membuka juga peluang bisnis coworking space lainnya dalam penyediaan sebuah coworking space . Dengan memanfaat
5 Lesson Learned Drakor Twenty Five Twenty One untuk Remaja Assalamualaikum Sahabat Lithaetr, mari masuki dunia lifestyle , parenting , inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea). Drama Korea (drakor) Twenty Five Twenty One, menghentikan fenomena cerita ‘Happy Ever After’-nya Cinderella. Bagaimana itu maksudnya? Sahabat masih ingat ending dari cerita Cinderella, kan? Cinderella menikah dengan Pangeran yang merupakan cinta pertamanya. Rata-rata cerita kartun tema putri pasti mengarah ke ‘Happy Ever After’. Namun dalam kenyataannya hanya segelintir orang yang bisa menikah dengan cinta pertamanya, betul? Itulah yang menjadi akhir cerita drakor 2521 (nama lain dari Twenty Five Twenty One) tadi malam. Oh iya, buat sahabat Lithaetr, yang belum nonton dan semisal tertarik menonton, maafkan ya, karena saya kasih bocoran ending ceritanya. Kalau semisal sahabat Lithaetr, bukanlah orang yang suka spoiler, boleh kok, tidak meneruskan membaca. Namun kalau sahabat masih penasar
Assalamualaikum Sahabat Lithaetr , mari masuki dunia lifestyle , parenting , inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea). Pecah telur juga akhirnya di tahun 2023 ini, hehehe. Bagaimana nih, puasanya, lancar? Walaupun masih di sepuluh hari pertama Bulan Ramadhan , tapi tiket mudik sudah ludes terjual. Efek pandemi masih terasa, tapi setelah lama tak bersua dengan saudara di kampung halaman, kini momen lebaran kembali menjadi ajang silaturahmi. Siapa saja diantara para sahabat Lithaetr yang mudik? Kira-kira persiapan apa saja yang perlu disiapkan? Mari kita berdiskusi dengan membaca tulisan berikut!
Komentar
Posting Komentar