3 Persamaan dan Perbedaan Drakor Lovers of the Red Sky dengan The King’s Affection
Assalamualaikum Sahabat Lithaetr, mari masuki dunia lifestyle, parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).
Dikarenakan banyak drama Korea (drakor) yang seru untuk dibahas, maka saya mencoba membahasnya dengan menyandingkan 2 drakor. Kali ini saya mau membahas drakor Lovers of the Red Sky dan The King’s Affection. Mengapa saya akan membahas dua drama Korea tersebut?
Ada beberapa alasan mengapa 2 drakor tersebut menarik untuk dibahas. Kalau sahabat Lithaetr penasaran, ikutin terus penuturannya di sini ya, soalnya saya mau membahas tentang persamaan dan perbedaan dari drakor Lovers of the Red Sky dan The King’s Affection.
Sinopsis drakor Lovers of the Red Sky
Sebelum membahas persamaan dan perbedaan, ada baiknya kalau kita ketahui lebih dulu tentang sinopsis dari kedua drakor ini. Pertama, saya akan membahas sinopsis drakor Lovers of the Red Sky, ya.
Drakor Pecinta Langit Merah (judul versi bahasa Indonesianya) ini bercerita tentang kisah pelukis bermarga Hong yang memiliki kekuatan spiritual. Dikarenakan kekuatan spiritualnya pelukis Hong, diperintahkan untuk membuat lukisan potret Raja Yeongjong.
Potret raja yang dibuat kali ini spesial, karena lukisan ini nantinya akan mengurung setan yang merasuki tubuh Raja Yeongjong. Alasan itulah akhirnya membuat kerajaan memerlukan ritual khusus untuk mengurung setan ke dalam lukisan potret raja.
Dalam ritual ini juga melibatkan orang-orang yang juga memiliki kekuatan supernatural yaitu Ha Seong Jin, selaku kepala perwira martial dan Mi Soo, seorang kepala penyihir raja. Syukurnya ritual penyegelan tersebut berhasil, tapi ada beberapa akibat negatif yang terjadi.
Diantaranya, negara mengalami kekeringan berkepanjangan, pelukis Hong menjadi gila, Ha Seong Jin harus hidup dalam pelarian serta seakan-akan seperti orang mati, karena Raja Yeongjong tidak ingin melihat lagi orang-orang yang terlibat dalam upacara penyegelan, kecuali Mi Soo, kepala penyihir raja yang masih dipertahankan olehnya.
Setelah beberapa tahun dan Raja Seongjo menggantikan ayahnya Raja Yeongjong naik tahta, dia memerintahkan Mi Soo untuk mencari cara agar kekeringan yang terjadi akibat penyegelan bisa berakhir. Setelah melihat dan membaca pergerakan bintang serta kekuatan spiritual, Mi Soo menemukan cara dengan mengadakan ritual dengan anak laki-laki yang memiliki energi air.
Akhirnya Mi Soo berhasil menemukan anak laki-laki yang memiliki energi air, ternyata takdir menentukan yang memperoleh kekuatan itu adalah putera Ha Seong Jin, yang bernama Ha Ram. Setelah melakukan perbincangan dan diskusi panjang, akhirnya Ha Seong Jin, mengizinkan Ha Ram mengikuti ritual pemanggil hujan dengan catatan sebagai ayahnya, ia harus ikut hadir serta membantu upacara tersebut.
Saat hendak menuju ke istana, rombongan Ha Ram tak sengaja berjumpa dengan pelukis Hong dan saat melihat Ha Seong Jin, pelukis yang gila tersebut seketika menjadi waras dan mengenalkan putrinya Hong Cheon Gi kepada mereka.
Hong Cheon Gi adalah putri pelukis Hong yang seumuran dengan Ha Ram dan ia tak bisa melihat. Walaupun demikian Hong Cheon Gi memiliki minat yang besar terhadap dunia lukis. Dikarenakan seumuran, Ha Ram dan Hong Cheon Gi menjadi dekat dan mudah untuk berteman satu sama lain. Mereka pun berjanji untuk bertemu kembali setelah ritual pemanggil hujan selesai.
Di saat upacara ritual hujan dilaksanakan, Pangeran Yangmyung mengajak kakaknya Pangeran Juhyang ke lokasi tempat potret Raja Yeongjong disembunyikan. Awalnya kedua pangeran hanya melihat-lihat, lama-lama Pangeran Juhyang terpengaruh oleh bujuk rayu setan, sehingga ia mendekati lukisan potret Raja Yeongjong dan berhasil membuat setan lepas.
Setan yang terlepas sempat masuk ke tubuh Pangeran Juhyang, tapi terpental dan akhirnya masuk ke tubuh Ha Ram, yang sedang melakukan ritual pemanggil hujan dan membuat anak kecil ber-energi air ini buta, karena mata iblis diberikan kepada Hong Cheon Gi oleh Dewi Samshin. Mengapa mata setan diberikan kepada Hong Cheon Gi? Agar Hong Cheon Gi bisa membuat lagi lukisan potret Raja Yeongjong yang hancur karena setan lepas.
Ritual pemanggil hujan berhasil dilakukan, tapi Ha Ram menjadi buta, sementara Hong Cheon Gi bisa melihat begitu hujan turun. Ayah Ha Ram, Ha Seong Jin, tahu kalau ada yang tidak beres dengan putranya. Oleh karena itu ia pun kembali tinggal di pedalaman, saat hendak melakukan ritual untuk Ha Ram, ayahnya tewas dan anak laki-laki itu pun berprasangka buruk kepada Raja Seongjo, sehingga ia pun berniat balas dendam dengan bergabung di departemen pembaca bintang di istana.
Disebabkan keinginan balas dendamnya, Ha Ram melupakan janji untuk bertemu kembali dengan Hong Cheon Gi, sehingga tahun demi tahun pun berlalu dan takdir pun membuat mereka berjumpa lagi. Kira-kira apa yang terjadi selanjutnya? Sahabat Lithaetr, silakan lihat cuplikan adegannya dulu nih,
Sinopsis drakor The King’s Affection
Setelah kita mengetahui sinopsis Lovers of the Red Sky, selanjutnya kita akan membahas sinopsi The King’s Affection. Drakor ini bercerita tentang kelahiran terlarang dalam istana. Apakah ini maksudnya?
Suatu hari putri mahkota melahirkan anak kembar, laki-laki dan perempuan, tapi karena di zaman dahulu melahirkan bayi kembar beda jenis kelamin dianggap sebagai kutukan, maka raja atau kakek dari 2 bayi tersebut, memerintahkan untuk membunuh bayi perempuannya saja.
Namun putri mahkota yang mencintai kedua anaknya, meminta kepada tabib agar bayi perempuannya dibuat seakan-akan tidak bernapas, dengan cara disuntik pakai jarum di salah satu titik akunpuntur pada leher. Lalu, kepada ayahnya yang menjabat sebagai penasihat raja atau menteri raja, putri mahkota mengatakan kalau putrinya meninggal ketika lahir.
Setelah dicek denyut jantung bayi perempuan yang tak berdenyut, ayah putri mahkota yang juga sebagai penasihat raja percaya kalau bayi itu meninggal. Lalu, diam-diam dayang putri mahkota memberikan bayi perempuan yang dibuat tertidur dengan jarum akupuntur itu kepada prajurit kepercayaan putri mahkota untuk dirawat di kuil.
Dikarenakan jarum akupuntur, bayi perempuan putri mahkota memiliki tanda hitam sedikit, yang mana tanda ini diketahui oleh putri mahkota dan dayang istana yang memberikan kepada prajurit agar dibawa ke kuil. Waktu pun berlalu, takdir membawa bayi perempuan yang sudah mulai besar dan sekarang memasuki usia sekitar 9 tahun masuk ke istana sebagai dayang bernama Dam.
Bayi perempuan yang kini bernama Dam ini tak sengaja bertemu dengan Pangeran Lee Hwi atau kembarannya. Pangeran terkejut, melihat ada dayang yang sangat mirip dengannya. Akan tetapi, pangeran senang ada seseorang yang mirip dengannya, sehingga ia bisa menyamar ke luar istana untuk berjumpa dengan gurunya yang sedang mendapatkan hukuman.
Dikarenakan aksi penyamaran ini, akhirnya putri mahkota tahu kalau putrinya kembali masuk ke istana. Seorang ibu yang merindukan putrinya, diam-diam memerhatikan dan membuat penasihat raja, ayahnya, menjadi tahu kalau bayi yang dulu dibilang meninggal ternyata masih hidup.
Ayah putri mahkota murka dan memerintahkan prajuritnya yang dipercaya untuk membunuh langsung dayang kecil yang mirip pangeran. Prajurit itu pun berhasil membunuhnya, tapi ternyata begitu putri mahkota melihat jenazahnya, ia kaget karena tidak ada tanda hitam sedikit di lehernya.
Hal ini menandakan kalau ternyata ayahnya, penasihat raja, salah membunuh. Ayah putri mahkota, yang juga kakek dari Dam dan Lee Hwi ternyata telah membunuh pangeran, bukan dayang kembarannya.
Putri mahkota sedih luar biasa, tapi ia segera menemui dayang Dam yang saat itu kembali menyamar sebagai Pangeran Lee Hwi, ia berkata kepada gadis kecil yang sedang berdandan seperti laki-laki itu kalau dirinya adalah ibu kandung anak tersebut.
Putri mahkota menceritakan keseluruhan peristiwa kepada dayang atau putrinya yang sedang menyamar sebagai pangeran. Agar tidak ada kekacauan, ia meminta kepada putrinya untuk tetap berpura-pura sebagai pangeran dan tutup rahasia ini hingga ajal menjemput.
Dengan hati yang sedih, gadis kecil itu pun menyetujui permintaan ibunya, putri mahkota, dan waktu pun kembali berganti hingga kini dirinya sudah menjadi putra mahkota. Putra mahkota yang penampilannya sekilas mirip perempuan, sering membuat orang-orang di sekitarnya suka mencibir dan berusaha menjatuhkannya.
Hal ini semakin sering terjadi semenjak ibunya meninggal dan ayahnya menikah lagi, sehingga keluarga ratu yang baru atau istri raja selalu berusaha membuat gadis yang menyamar sebagai putra mahkota itu terbunuh atau digulingkan dari tahtanya.
Hal tersebut dimaksudkan agar putranya, anak dari raja dan ratu baru, diangkat menjadi putra mahkota. Dam atau kini menjadi Putra Mahkota Lee Hwi terkenal dengan sikap dingin dan disiplinnya yang sedikit berlebihan, sehingga tidak ada guru yang betah untuk mengajarinya, hingga pada suatu hari ada seorang laki-laki bernama Jung Ji Un datang dan menjadi gurunya.
Bagaimana hubungan antara Dam dan Jung Ji Un selanjutnya? Sahabat Lithaetr, silakan lihat dulu cuplikan adegan berikut ini,
3 Persamaan drakor Lovers of the Red Sky dan The King’s Affection
Setelah mengetahui sinopsis kedua drakor yang akan kita bahas, sekarang saatnya untuk saya beritahukan alasan mengapa saya menyandingkan drakor Lovers of the Red Sky dan The King’s Affection.
Alasan-alasan ini saya jadikan satu dengan persamaan yang ada antara drakor Lovers of the Red Sky dan The King’s Affection. Inilah daftar persamaan antara drakor Lovers of the Red Sky dan The King’s Affection,
Sageuk drama
Sageuk drama ini maksudnya adalah drama yang mengambil latar belakang ceritanya itu di zaman kerajaan Korea. Baik drakor Lovers of the Red Sky dan The King’s Affection sama-sama menggunakan setting tempat dan waktunya di era kerajaan Korea Selatan.
Walaupun mengambil tema sageuk drama, belum tentu alur ceritanya juga terkait dengan sejarah. Paling ada kesamaan di nama tokoh saja, tapi untuk cerita bisa tidak terkait dengan sejarah sama sekali.
Drakor Lovers of the Red Sky mengangkat tema romansa dan fantasi, sementara drakor The King’s Affection mengambil tema drama romansa. Hanya dua-duanya sama-sama mengambil latar belakangnya saja kerajaan.
Walaupun demikian baik drakor Lovers of the Red Sky dan The King’s Affection sama-sama memiliki cerita yang menarik untuk ditonton. Hal ini dibuktikan dengan keduanya memperoleh rating tinggi.
Rating tinggi dan dibintangi oleh aktor serta aktris muda berbakat
Diambil dari kompas.com (16/09/2021), memasuki episode keenam, popularitas Lovers of the Red Sky semakin menanjak. Drama ini kembali mendapatkan rating tertinggi di Korea, bahkan tagar #LoversofTheRedSky bertengger pada trending topic di twitter Indonesia.
Sementara dilansir dari liputan6.com (12/10/2021), drama The King’s Affection pada pemutaran perdananya pada 11 Oktober lalu, mencatat rating pemirsa nasional rata-rata 6,2 persen. Untuk penayangan perdana rating tersebut termasuk tinggi.
Apa sih, yang membuat drakor Lovers of the Red Sky dan The King’s Affection ratingnya tinggi? Salah satunya karena dibintangi aktor dan aktris muda berbakat sebagai pemeran utamanya.
Drakor Lovers of the Red Sky ini dibintangi oleh Kim Yoo Jung yang berperan sebagai Hong Cheon Gi dan Ahn Hyo Seop sebagai Ha Ram. Kim Yoo Jung sudah tak bisa dipungkiri aktingnya karena dia sudah berakting sejak kecil. Sementara Ahn Hyo Seop semakin naik daun setelah berakting di Dr. Romantic 2.
Kalau drakor The King’s Affection dibintangi oleh Rowoon berperan sebagai Jung Ji Un dan Park Eun Bi berakting sebagai Putra Mahkota Lee Hwi. Rowoon semakin cemerlang setelah drakornya yang diangkat dari webtoon berjudul Sunbae Dont Put That Lipstick On cukup sukses. Park Eun Bi juga semakin terkenal setelah Do You Like Brahms? dan Hot Stove League sukses.
Adaptasi dari buku
Drakor Lovers of the Red Sky dan The King’s Affection sama-sama diadaptasi dari buku. Kalau drakor Lovers of the Red Sky diambil dari novel yang ditulis oleh Jung Eun Gwol dan kini sudah ada juga versi komik daringnya atau webtoon. Sementara drakor The King’s Affection diadaptasi dari komik yang ditulis oleh Lee So Young.
Itulah beberapa persamaan antara drakor Lovers of the Red Sky dan The King’s Affection. Setelah tahu persamaannya, kita simak juga yuk, apa sih, yang menjadi perbedaan dua drakor tersebut, sehingga keduanya bisa peroleh rating yang memuaskan.
3 Perbedaan drakor Lovers of the Red Sky dan The King’s Affection
Konflik cerita
Perbedaan pertama antara drakor Lovers of the Red Sky dan The King’s Affection itu ada di konflik ceritanya. Kalau sahabat Lithaetr baca sinopsis di atas, sudah terlihat kalau konflik cerita kedua drakor ini berbeda.
Drakor Lovers of the Red Sky membahas tentang bagaimana cara agar bisa mengkunci setan ke sebuah lukisan, agar kehidupan masyarakat menjadi aman. Kalau drakor Affection (nama lain The King’s Affection), konflik ceritanya lebih kompleks karena melibatkan unsur-unsur politik kerajaan seperti perebutan kekuasaan sebagai raja, sehingga harus menyamar identitasnya.
Ditayangkan di tempat berbeda
Drakor Lovers of the Red Sky ini tayang di SBS dan kita bisa menontonnya di VIU. Kalau drakor The King’s Affection itu tayang di KBS, kita bisa menyaksikan drakor ini di netflix.
Lovers of the Red Sky sudah tamat dan The King’s Affection masih tayang
Perbedaan yang lainnya adalah Lovers of the Red Sky sudah bisa disimak secara lengkap atau drakor ini baru saja tamat. Sementara drakor Affection masih tayang.
Jadi buat sahabat Lithaetr yang ingin menonton drakor Lovers of the Red Sky atau The King’s Affection bisa dipilih, deh. Sahabat suka drakor yang sudah selesai episodenya atau drakor yang masih tayang.
Itulah persamaan dan perbedaan drakor Lovers of the Red Sky dan The King’s Affection. Setelah membaca tulisan ini kira-kira sahabat Lithaetr, lebih memilih menonton yang mana dan alasannya apa? Silakan ditanggapi, ya. Terima kasih.
Komentar
Posting Komentar